Kemudahan itu merupakan salah satu manfaat yang didapatkan dari globalisasi yang melibatkan integrasi di berbagai bidang di antarannya pendidikan dan teknologi. Sumbangsih pemikiran dari dunia pendidikan telah melahirkan modernisasi di segala bidang kehidupan masyarakat dunia saat ini. Berhubungan dengan hal itu, kehadiran teknologi telah meningkatkan kualitas dan keampuhan pendidikan itu sendiri. sebagaimana empat pilar pendidikan yang di cetuskan oleh Unesco antara lain learning to know, learning to do, learning to be, dan learning together.
Imbas globalisasi yang merasuki segala lini kehidupan bangsa di seluruh dunia telah melahirkan berbagai pandangan berperspektif baru. Sebagai contoh, apabila pada masa sebelum ini atau era perang dingin, perspektif dunia adalah pemihakan blok, Blok barat atau Blok timur, maka perspektif dunia pada era globalisasi adalah integrasi; dan sistem dunia pun dilambangkan dengan World Wide Web (WWW), yang mudah dijumpai di dalam penulisan alamat situs internet. Arus globalisasi telah memunculkan perspektif baru pendidikan. Strategi pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional kini berubah ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan di masa depan akan lebih dioptimalkan oleh jaringan informasi yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi. Pemanfaatan jaringan informasi sudah terbukti keutamaan serta benefitnya bagi masyarakat. Dengan demikian, masuknya pengaruh globalisasi telah mengubah pendidikan kita sehingga lebih bersifat jejaring, terbuka dan interaktif, beragam, multidisiplin, serta berorientasi produktivitas kerja “saat itu juga†just on time dan kompetitif.(Wiryana I.M 2001)
Hadirin yang saya hormati!
A. Perkembangan Pendidikan masa Depan
Kecenderungan pendidikan Indonesia di masa mendatang adalah makin berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus pemblajaran jarak jauh (distance learning). Saat ini distance learning masih dibatasi untuk universitas terbuka (UT). Oleh karena itu, izin penyelenggaraan pendidikan jarak jauh perlu diubah supaya kerja sama internasional dan pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan oleh semua institusi yang berdedikasi.
Penyelenggaraan pendidikan terbuka jarak jauh perlu dijadikan sebagai salah satu strategi penting yang Implementasinya dapat dilakukan bersama antar lembaga pendidikan dalam sebuah jaringan. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi dari pada rak buku. Kemudian, tahapan pengenalan teknologi informasi ke daerah dilakukan dengan pola cross subsidi (subsidi silang).
Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif seperti CD room, multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan tv dan video. Yang lebih menarik lagi, dengan adanya teknologi informasi dan internet, ilmu pengetahuan tidak lagi terpusat pada bangku sekolah formal. Seseorang akan dengan mudah memperoleh pengetahuan dari mana saja. Hal ini merupakan tantangan terakhir bagi dunia pendidikan formal.
Dengan demikian dalam dunia pendidikan di masa mendatang akan terjadi beberapa perubahan paradigma mendasar, khususnya yang disebabkan oleh aplikasi teknologi informasi yang menpercepat transfer ilmu pengetahuan. Pergeseran paradigma tersebut di antarannya adalah:
Pertama, distributed knowledge (pengetahuan yang terdistribusi), yang berarti bahwa nantinya pengetahuan tidak lagi terpusat di lembaga pendidikan formal akan tetapi terdistribusi di segala penjuru dunia, dan sangat kondusif untuk long life learning (pembelajaran sepanjang hidup ). Oleh karena itu, batasan usia tidak akan menjadi kendala lagi untuk belajar formal, masyarakat tidak akan menilai seseorang dari ijazah yang dimilikinya. Performance dan kemampuan profesional akan menentukan karir seseorang.
Kedua, resource sharing (berbagi sumber). Penjelasan untuk hal ini mencakup kemampuan untuk memproduksi informasi dan pengetahuan serta melakukan resource sharing yang bertumpu pada teknologi informasi, yang pada akhirnya akan sangat menguntungkan produsen pengetahuan dan masyarakat pada umumnya.
Ketiga, collective wisdom (kebijaksanaan kolektif). Dalam hal ini, guru tidak memiliki jawaban untuk segala hal. Guru menjadi mediator, dalam kelompok menjadi penting dalam membangun pengetahuan. Oleh karena itu, learning based (pembelajaran) lebih menonjol dari pada teaching based (pengajaran).
Keempat, training for trainer (pelatihan) menjadi sangat penting sekali untuk tetap menjaga kemampuan dosen sebagai mediator dalam ketiga proses utama yang di emban dalam dunia pendidikan (tridharma perguruan tinggi), yaitu : pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kelima, masyarakat dan dunia professional yang akhirnya akan memberikan penilaian (audit dan akreditasi) terhadap kemampuan seseorang. Oleh karena itu, ijazah sekolah belum tentu menjamin kemampuan seseorang.
Keenam, proses transformasi budaya. Budaya yang lemah dan pasif akan dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan agresif, kebiasaan membaca yang tinggi, kemampuan menyerap ilmu dan pengetahuan yang banyak dan cepat, terbukanya berbagai inovasi, bahkan selalu berusaha mencari hal-hal baru, pandangan hidup yang berdimensi lokal, nasional dan universal, mampu memprediksi dan merencanakan masa depan, teknologi yang senantiasa berkembang dan digunakan.
[newpage]
Hadirin yang saya hormati!
Di era globalisasi ini, perluasan pendidikan secara linear dan konvensional (dengan penekanan structural pada dunia pendidikan) akan mahal. Aplikasi teknologi informasi menjanjikan alternatif untuk menerobos hambatan pendekatan konvensional (dengan penekanan pada perubahan fungsi lembaga pendidikan). akan tetapi, perlu dianut pola subsidi silang untuk masyarakat daerah yang kurang mampu.
Dengan demikian, sistem pendidikan tersebut tidak akan menindas kaum miskin seperti yang dikhawatirkan banyak orang, yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan modern sebenarnya mengabdi pada kepentingan pemilik modal dan bukan sarana bagi kaum tertindas. Pada akhirnya, teknologi informasi sudah seharusnya diusulkan untuk mendukung proses transformasi bangsa Indonesia agar mendasari pengetahuan masyarakat.
Teknologi informasi sekarang ini berkembang sedemikian pesatnya sehingga diperlukan antisipasi untuk perancangan sistem informasi dimasa datang. Teknologi komputer misalnya saat ini telah berkembang sedemikian jauh sehingga memasuki teori-teori yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Fungsi-fungsi dan fasilitas-fasilitas komputer yang diberikan saat ini mungkin hanya pernah dibayangkan oleh beberapa orang saja beberapa tahun yang lalu.
Jika beberapa waktu yang lalu konsiderasi dan pemilihan teknologi informasi adalah hanya platform perangkat keras yang murah dan basis aplikasi yang kuat, maka saat ini factor-faktor lain yang lebih komplek mulai muncul. konektivitas dan kebebasan berkembang mulai jadi faktor penentu dalam memilih teknologi informasi yang sesuai dan mampu mengantisipasi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal itu disebabkan oleh sebagian besar pengguna saat ini yang umumnya sudah pernah menjalani jalan yang panjang dalam perubahan implementasi sistem informasi. Perubahan ini umumnya bukanlan perubahan mudah dan murah, melainkan perubahan yang banyak menimbulkan pergeseran dan membutuhkan sumber daya yang cukup besar.(Wayan Ordiansa 2003)
A.1 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Perkembangan Dan Implementasi Sistem pendidikan
Kemajuan-kemajuan teknologi informasi dunia sangat mempengaruhi rancangan dan implementasi sistem informasi pendidikan di masa datang. Yang menjadi pertanyaan besar adalah kesiapan para pendidik menggunakan kemajuan tersebut sesuai dengan kondisi objektif yang ada dalam lingkungan pendidikan, Dalam akuisisi teknologi informasi diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang agar segala sesuatu yang dirancang saat ini tidak ketinggalan setelah diimplementasikan. Pemilihan sistem yang mengikuti standard internasional merupakan pertimbangan utama dalam perancangan. Lingkungan organisasi pendidikan yang besar dan melibatkan bagian-bagian yang beragam pasti akan membawa kearah rancangan yang sangat bervariasi, untuk memenuhi kebutuhan bagian-bagian organisasi yang sangat tinggi variasinya. Ada dua alternatif untuk menghadapi kemajuan teknologi informasi yang menghasilkan berbagai macam produk. Alternatif pertama dengan menerapkan standard yang harus dipatuhi dalam pembangunan SIM (Sistem Informasi Manajemen) pendidikan. Problema dari alternatif ini adalah sulit menentukan standard mana yang harus diikuti, serta membatasi fleksibelitas pengguna. Namun alternatif ini menguntungkan karena mengurangi masalah-masalah yang bervariasi. Alternatif kedua adalah membebaskan pengguna memilih apapun yang akan digunakannya. Alternatif ini akan menimbulkan masalah keruwetan integrasi yang memerlukan sumber daya yang tidak murah. Cara terbaik untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul karena alternatif-alternatif di atas adalah dengan mengikuti standard yang memungkinkan integrasi berbagai sistem mudah dilakukan misalnya standart untuk sistem terbuka (open systems). Jaringan komunikasi data yang baik merupakan backbone dari sebuah sistem yang beragam. Jaringan ini harus mampu mendukung berbagai protokol dan melakukan konversi antar protokol. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang diperkirakan sudah mampu membentuk sambungan mesh antar VSAT ke VSAT (sebelumnya VSAT mendukung topologi star saja) yang dilengkapi dengan konverter protokol merupakan salah satu alternatif lain yang lebih murah adalah dengan menggunakan communication engine yang mampu melakukan fungsi-fungsi ini dan hanya menggunakan jaringan telekomunikasi sebagai media transportasi saja. Alternatif ini memungkinkan penyederhanaan jaringan yang mampu menangani dan mengkonversikan berbagai protokol sekaligus mendukung aplikasi-aplikasi yang memerlukan multipoint link . dalam perancangan sistem jaringan ini juga perlu dipertimbangkan penggunaan protokol yang fleksibel yang mendukung berbagai perangkat keras maupun perangkat lunak . Pemilihan perangkat internasional standard operation (ISO) mungkin merupakan alternatif yang aman meskipun sampai saat ini dukungan penjual sistem komputer untuk protokol ISO masih sangat terbatas,(Richardus Eko Indrajit 2000).
[newpage]
Hadirin yang saya hormati !
B. Perkembangan Lingkungan Komputasi
Pendistribusian sumber daya komputasi ke meja-meja pengguna dan kebebasan pengguna untuk memilih solusi yang paling optimal untuk menyelesaikan problem informasinya merupakan tema mewarnai lingkungan komputasi di masa depan. Arsitektur komputasi di masa depan ini akan bertumpu kepada konsep jaringan peer to peer, distributed computing dan client server architecture . beberapa pemimpin industri komputer membentuk sebuah konsorsium yang mendefinisikan Advanced Computing Environment yang bertumpu kepada arsitektur komputasi tersebut di atas ditambah dengan konsep graphical user interface yang memudahkan interaksi antara pengguna dengan sistem komputer. Kemampuan grafis akan menjadi tolak ukur utama kemampuan sebuah arsitekture komputasi karena kemampuan komputasi dari sistem-sistem komputer sudah sedemikian tingginya sehingga bukan lagi menjadi sebuah problem. Sistem komputer dimasa depan juga diwarnai dengan kemampuan mengolah data multimedia (tekstual grafis dan suara) yang menjadi dasar dari aplikasi-aplikasi document centric. Pengguna berinteraksi menggunakan graphical user interface, sedangkan virtual reality menganimasikan interaksi dan informasi yang dihasilkan sistem komputer kepada pengguna,(Otomo,B.S.D 2002).
Hadirin yang saya muliakan,
B.1 Isu Konektivitas
Komputer-komputer di masa datang akan terhubung sedemikian eratnya sehingga memungkinkan seorang pengguna akses informasi dari manapun didunia ini tanpa perlu mengetahui lokasi fisik informasi tersebut . untuk memungkinkan hal ini maka perangkat keras maupun perangkat lunak harus memiliki konektivitas. Konektivitas merupakan isu penting karena kebebasan pengguna untuk menentukan solusi optimal akan menimbulkan heterogenitas perangkat keras maupun perangkat lunak. Isu konektivitas ini dijawab dengan konsep open systems yang mensyaratkan agar semua perangkat komputer mengikuti kaidah-kaidah tertentu yang disepakati bersama yang memberikan fasilitas komunikasi antar sistem. Hampir sebagian besar penjual sistem informasi menerapkan standard IEEE Posix untuk konektivitas dan portabilitas. Konsep open sistems sendiri memungkinkan interoperabilitas disamping konektivitas dan operatabilitas,(Wiryana, I.M 2001),
Hadirin yang saya muliakan,
B.2 Sistem Operasi
Sistem operasi dulu hanyalah merupakan interface antara lingkungan komputasi dan pengguna, tetapi kini sistem operasi modern sudah mengambil alih juga dukungan terhadap pengembangan serta wajah aplikasi. Penjual-penjual sistem komputer bahkan menggunakan sistem operasi ini sebagai sarana kompetisi, Dan perangkat keras sebagai komoditi saja. Beberapa kata kunci penting dari sistem operasi masa depan adalah multi platform support, easy to use, dan peer - to - peer networking.
Dalam lingkungan heterogen (beragam), adanya kemampuan multi platform support dari sebuah sistem operasi merupakan kebutuhan, sehingga menempatkan Unix sebagai pelopor terdepan karna unix saat ini merupakan satu-satunya sistem operasi yang memiliki dukungan ini. Beberapa sistem operasi yang tidak memiliki kemampuan ini memilih untuk mengembangkan kemampuan melayani client-client dari lingkungan komputasi yang berbeda-beda dengan menerapkan arsitektur client-server.
Berpindahnya sumber daya komputasi ke meja-meja pengguna menuntut agar lingkungan komputasi lebih mudah untuk digunakan dan mudah diadministrasikan karena tipe-tipe pengguna sarana komputasi menjadi meluas dan menurun ke pengguna-pengguna biasa yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan komputer seperti halnya pegawai-pegawai pada sebuah pusat pegolahan data. Easy to use ini mempengaruhi infrastruktur dari pengembangan sistem informasi di masa datang dan merupakan ekspektasi utama dari pengguna sistem. Beberapa jenis sistem operasi menggunakan graphical user interface dan beberapa lainnya bahkan mulai memberikan kemampuan multi media (teks grafis dan suara) untuk memudahkan interaksi antara pengguna dan sistem komputer. Sistem operasi multitasking 32 bit yang memiliki kemampuan manajemen memori virtual dan memiliki sistem file yang andal merupakan konsep sistem operasi masa depan. Orientasi ke objek ( object oriented) yang memberikan fasilitas sharing data antar program dan memungkinkan hubungan antar program aplikasi akan menjadi trend sistem operasi masa depan. Selain dari pada itu, sistem operasi ini juga berfungsi sebagai media pembentukan program-program baru dari komponen-komponen kecil (applet) yang merupakan perwujudan dari objek (enkapsulasi dari kode dan data) dalam sistem operasi.
komputer-komputer di masa depan akan tersambung satu dengan yang lain demikian eratnya, kemampuan peer-to-peer networking merupakan kemampuan yang menunjang konsep distributed computing dan technology client server. Kemampuan ini juga memungkinkan akses informasi dari mana saja dalam jaringan komputer tanpa pengguna mengetahui lokasi fisik dari informasi tersebut. Dengan demikian pengaman yang andal merupakan satu keharusan bagi sistem operasi yang baik.
Teknologi peer-to-peer memungkinkan diterapkannya software agent, yaitu sebuah perangkat lunak pintar yang mampu diberi perintah dan memiliki kecerdasan navigasi dalam rimba belantara jaringan komputer. Seorang yang memerlukan sebuah informasi yang tersimpan dalam jaringan komputer misalnya, dapat memberi perintah kepada agent untuk berjalan menjelajahi jaringan dan mencari informasi yang dibutuhkan tersebut, dan kemudian membawanya lagi ke pengguna yang memberikan perintah kepadanya. Banyak ahli memperkirakan bahwa agent akan merupakan sebuah komponen utama dari sebuah sistem informasi masa depan,(Wijaya Hendra 2003).
[newpage]
Hadirin yang saya hormati !
B. 3. Perangkat Lunak Aplikasi dan Standard User Interface
Kemudahan pemakaian dituntut pengguna tidak hanya terhadap sistem operasi saja, tetapi juga terhadap program aplikasi. User interface standard seperti commond user acces /system application architecture (CUA/SAA) dari IBM/Microsoft adalah contoh-contoh user interface yang banyak diikuti oleh pembuat-pembuat perangkat lunak yang memanfaatkan fasilitas-fasilitas graphical user interface (GUI) secara ekstensif yang didukung oleh sistem operasi. Hampir semua program-program aplikasi modern menggunakan GUI sebagai media interaksi antara pengguna dan program applikasi.
Dukungan sistem operasi modern juga memungkinkan interaksi dengan abstraksi yang makin tinggi. Beberapa pengembangan dalam teknologi pemrosesan signal menunjukkan bahwa interaksi dengan suara akan dapat diterapkan dengan mudah beberapa tahun mendatang. Dengan cara ini pengguna dapat memberikan perintah-perintah kepada sistem komputer dengan menggunakan suara, dan sistem komputer juga mampu memberikan jawaban dengan suara seperti pada holodeck yang terdapat pada pesawat USS Enterprice dalam film fiksi Star Trek.
Teknologi pemrosesan citra memungkinkan implementasi interaksi grafis. Pengguna dapat langsung menghubungkan mesin fax , dan formulir atau gambar yang discan sebagai input dari sebuah program aplikasi. Pemrosesan citra juga memberikan fasilitas penggunaan tulisan tangan sebagai input pada pen-based computing. Teknologi ini bersama-sama teknologi grafik memungkinkan dikembangkannya virtual reality akan mendapatkan tempat utamanya pada sistem-sistem yang mendukung aplikasi kreatif.
Karena kompleksitas sistem informasi yang makin meningkat, maka diperlukan sebuah metedologi perancangan dan pengembangan sistem informasi yang lebih baik dari pada metedologi konvensional. Metedologi beroreantasi objek (objeck oriented) adalah salah satu alternatif untuk keperluan ini karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Metode spesifikasi sistem beroreantasi ke objek, mampu secara tepat merepresentasikan sebuah sistem sebagai sebuah set dari ekspresi matematika sehingga dengan mudah dapat dibuktikan validitas dari sistem tersebut sebelum sistem di implementasikan.
Pemograman yang berorientasi ke objek memberikan kemudahan-kemudahan dalam memberikan program-program yang rumit-rumit, dan mendukung konsep reusability dari sebuah komponen, dimana sebuah komponen dari sebuah aplikasi dapat digunakan lagi oleh aplikasi lain tanpa harus dibuat ulang dari awal. Konsep ini diterapkan dalam sistem operasi modern dalam bentuk applets, yang berupa sebuah objek yang berada dalam sistem yang siap digunakan oleh program aplikasi apapun. Program-program aplikasi dirancang sebagai sebuah rangkaian dari applets sehingga mirip dengan sebuah shell script dari sitem operasi Unix , hanya bedanya adalah applets berada dalam sistem operasi. Pemograman berorientasi ke objek juga merupakan fondasi dari pemograman yang memanfaatkan GUI seperti pada Microsoft. Metodologi berorientasi ke objek juga memungkinkan di manfaatkannya agent yang difasilitaskan sistem operasi .sebuah program aplikasi akutansi yang berada didalam sebuah sistem komputer lain yang tersimpan pada sebuah sistem distributid database secara transparan sehingga program aplikasi tersebut tidak perlu tahu fisik dari data yang diinginkan tersebut,(Lukito Edi.Nugroho 2001).
Hadirin yang saya hormati !
B.4. Manajemen Basis Data
Sistem manajemen basis data merupakan komponen utama dari sebuah sistem informasi modern. Pada sistem heterogen, berbagai jenis sistem manajemen basisdata akan saling terhubung sehingga mampu saling berkomunikasi untuk mendukung sistem distributed data base. Untuk memenuhi konektifitas, para penjual sistem manajemen basis data memiliki dua alternatif. Alternatif pertama adalah membuat agar perangkat lunak manajemen basisdata ini mengikuiti aturan-aturan open database connectivity (ODBC), sedang alternatif kedua adalah mempergunakan fasilitas agent yang diberikan oleh sistem operasi. Open data base connectivity memerlukan arsitektur client server pada tingkat sistem manajemen basis data, dengan demikian kompatibilitas dan interoperabilitas harus dijamin pada tingkat ini. Sedangkan agent memerlukan arsitektur client-server pada tingkat sistem operasi sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi para pengguna untuk memilih sistem manajemen basis data yang sesuai dengan keperluannya.
Kalau saat ini basis data berdasarkan model data relational, maka model data ini akan mulai ditinggalkan ditahun-tahun yang akan datang. Model data relasional memiliki berbagai problem diantaranya adalah hilangnya semantik data karena normalisasi, problem-problem integritas data, dan tidak adanya mekanisme typing yang kuat. Hilangnya semantik data terjadi karna normalisasi yang mendekomposisikan sebuah entiti menjadi beberapa relasi, sehingga untuk mendapatkan entiti tersebut diperlukan berbagai manipulasi aljabar (pada SQL) atau kalkulus (QUEL). Ini menyebabkan seolah-olah sistim basis data menjadi sulit untuk digunakan dan hanya dimengerti oleh ahli-ahli basis data saja, bukan oleh pengguna-penggunanya. Dekomposisi dalam proses normalisasi juga menimbulkan problem integritas data, terutama pada sistem basis data terdistribusi.
Sistem basis data alternatif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut model basis data beroreantasi objek (objeck oriented data base, OODB). OODB memodelkan setiap objek dalam sebuah organisasi sebagai sebuah objek, dengan demikian semantik akan tetap terjaga. Objek-objek dapat menyusun dirinya menjadi objek lain. Berlainan dengan model-model data lain, setiap objek di OODB berupa data dan program untuk memanipulasi data tersebut, (Utdirartatmo, F.2002).
[newpage]
Hadirin yang saya hormati!
B.5. Jaringan Komunikasi Data
Dalam teknologi informasi, barangkali jaringan komunikasi datalah yang pertamakali membuktikan bahwa lingkungan heterogen dapat disatukan dengan berbagai cara sehingga menyembunyikan heterogenitasnya dengan mengacu kepada suatu arsitektur protokol. Teknologi komunikasi data yang ada saat ini sudah memungkinkan berbagai jaringan yang berbeda-beda untuk menyatu dengan perantaraan berbagai alat seperti router dan gateway. Jaringan komunikasi data adalah merupakan alat yang diperlukan untuk menunjang konektivitas dan interoperabilitas. Dengan menggunakan komunikasi data, sebuah workstation dapat memberikan perintah kepada sistem komputer lain untuk bekerja dan mengirimkan hasilnya ke workstation yang bersangkutan.
Di masa depan, komputer-komputer akan sangat interconnected sehingga memungkinkan akses data dari manapun didunia ini tanpa perlu mengetahui dari mana data tersebut berasal. Kemampuan ini memerlukan komunikasi data berkecepatan tinggi, terutama jika datanya adalah data multimedia. Selain itu jaringan komunikasi data juga memberi dukungan terhadap distributed processing dan remote computing.
Karena dukungan dari sistem uperasi Unix, saat ini protokol transport TCP/IP merupakan protokol standard defacto. Protokol ini sekarang dianggap sudah terlalu tua sehingga kurang mampu menjawab problem-problem yang kompleks. Diharapkan ISO (internasional standard operation) yang akan muncul dengan protokol yang didukung oleh penjual-penjual komputer seperti halnya TCP/IP.
Satu hal yang akan muncul adalah meluasnya penggunaan frame reley untuk keperluan interkoneksi antar LAN. Penjual-penjual peralatan jaringan seperti bridge, router, dan data service unit (DSU) sudah mulai menjual produk-produk mereka kompatibel dengan frame relay publik sehingga memudahkan interkoneksi antar LAN dari sebuah instansi.
Jaringan LAN masih akan didominasi oleh jaringan broadcast (IEEE 802), Ethernet, meskipun dianggap sudah terlalu tua, masih akan menjadi de facto Standard karena nilai performance/cost nya masih cukup baik. Riset-riset untuk memacu kecepatan transmisi jaringan broadcast dengan menggunakan kabel koaksial masih terus dilakukan. Penggunaan media alternatif koaksial, unshielded twisted pair (UTP), akan makin meluas karena media ini memberikan alternatif yang murah dan andal dengan performance yang tidak kalah dengan koaksial.(Onno W. Purbo 1994)
C. Aplikasi Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan
Dalam pengembangan teknologi informasi, semua dosen dan karyawan perlu mempersiapkan diri menjadi partisipan aktif dalam revolusi informasi yang terus berkembang dengan cepat saat ini,
Pertama, dalam sistem informasi akademik (SIA), Meningkatkan kualitas sistem informasi akademik. Perkembangan teknologi informasi secara cepat dan dinamis saat ini mendorong pengelola pendidikan tinggi untuk menerapkannya guna mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi khususnya dalam lingkungan kampus.
Kedua, dalam sistem informasi manajemen (SIM), Memperbaiki proses pembuatan keputusan, Sistem informasi akademik yang baik dapat memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan bagi para pimpinan universitas untuk mengambil tindakan. Semakin cepat, lengkap, dan valid suatu informasi, maka semakin menjamin kepastian proses pengambilan keputusan bagi para pimpinan.
Ketiga, Integrasi data, dengan sistem informasi akademik berbasis jaringan komputer, memungkinkan untuk mengintegrasikan data baik berupa setup maupun data transaksi yang dilakukan dari berbagai terminal dalam lingkungan jaringan sistem. Data yang terintegrasi tersebut, dapat dieksplorasi berbagai macam bentuk informasi antara lain informasi akademis yang akan menjadi dasar bagi para pimpinan Universitas untuk melakukan perencanaan, pengembangan pengorganisasian, dan pengaturan terhadap kinerja kampus, baik pada tiap jurusan, fakultas maupun secara keseluruhan.
Keempat, Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redundansi data. Pembangunan sistem informasi yang bertumpu pada sistem pengorganisasian data, maka sistem akan terhindar dari bahaya duplikasi data atau yang disebut redundansi.
Kelima, Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan. Tuntutan akan ketersediaan informasi akademik, yang cepat dan standard sering mengakibatkan tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para pegawai dan dosen yang mengelola administrasi akademik.
Keenam, Meningkatkan produktivitas, ketersediaan informasi akademik yang berkualitas dan infrastruktur jaringan komputer yang baik akan meningkatkan produktivitas. Sistem pengembangan teknologi informasi membutuhkan investasi waktu, uang, sumber daya manusia dan usaha yang cukup besar bagi suatu lingkungan kampus. Kini teknologi Informasi akademik hadir dan makin populer. Dengan adanya sistem informasi akademik yang baik maka dapat meningkatkan profit (keuntungan) melalui kecepatan dalam layanan transaksi sehingga transaksi dapat dilakukan dari berbagai tempat yang berbeda dengan pusat pengolahan data dalam lingkungan akademik. Salah satu contoh pada sistem informasi akademik yaitu semua mahasiswa yang terhubung dalam jaringan sistem informasi akademik dapat melihat dan mengakses data informasinya masing-masing sehingga mereka tidak perlu datang kekampus untuk mengetahuinya. Hal ini dapat menghemat tenaga maupun waktu yang dipergunakan untuk proses transaksi karena dilakukan secara on-line, sehingga kegiatan akademik menjadi lebih efisien.
Motivasi untuk membangun sistem informasi akademik antara lain:
- Kebutuhan akan sistem informasi akademik, yang memadai untuk dapat mempercepat pengolahan data dan meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan.
- Keefektifan pengolahan data yang berada pada beberapa tempat memerlukan transaksi yang cepat
- Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi yang cepat antara pimpinan, dosen, karyawan dengan menggunakan fasilitas E-mail.
- Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan dan kepemilikan terhadap data secara online. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password serta teknik pengaturan hardisk sehingga data mendapat perlindungan yang baik dan dapat diakses oleh pemiliknya setiap saat dari tempat yang berbeda dalam lingkungan kampus.
- Dengan jaringan komputer maka tiap pengguna jaringan dapat berbagi satu atau lebih filesistem (sharing file) sehingga memudahkan dalam pertukaran data, efisiensi waktu dan biaya.
- Setiap dosen, karyawan, dan pimpinan dapat meng-upload (meletakkan) ataupun men-download (mengambil) file ke server sesuai dengan otorisasi yang diberikan,(Arnita, 2003).
D. Kesimpulan
Perkembangan-perkembangan teknologi informasi dunia harus menjadi bahan pertimbangan dalam perancangan sistem informasi dalam lingkungan pendidikan. Trend teknologi informasi saat ini yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih solusi teknologi yang optimal untuk mengatasi problem informatikanya merupakan langkah yang sebaiknya diikuti karena akan mengoptimasikan biaya, sumber daya dan pemakaian teknologi. Timbulnya heterogenitas sistem memerlukan dipertimbangkannya perancangan yang mengikukti standard open systems. Sebuah jaringan komunikasi data yang baik merupakan fondasi utama dalam pembangunan sistem heterogen ini karena menfasilitaskan integrasi, konektivitas, dan interoperabilitas sistem-sistem komputer yang berbeda.
Hadirin Yang berbahagia,
Demikianlah orasi ilmiah ini saya sampaikan, mudah-mudahan materi yang disampaikan ini dapat menggugah kesadaran kita untuk semakin tanggap terhadap kemajuan zaman di era informasi dan globalisasi ini. Orasi ini juga menawarkan pemahaman baru tentang pendidikan yang berbasis teknologi informasi agar kita cepat tanggap dan merealisasikannya pada lingkungkungan kita sendiri.
Akhirnya perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor Universitas Bung hatta yang memberikan kesempatan untuk melaksanakan tugas mulia ini. Kepada para undangan, Bapak Ibu dan rekan-rekan sesama staf pengajar serta hadirin yang mulia, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaannya mengikuti orasi ilmiah ini sampai selesai.
Wassalaamualaikum warrahmatullaahi wabarakaatuh.
Daftar Pustaka
Arnita. 2003. “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Akademikâ€Â, Tesis Magister Teknik. Yokyakarta : Universitas Gajah Mada.
Eko Indrajit Richardus.2000 Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Jakarta : Elek Media Komputindo
Kurniadi, A. 1998. Intranet. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Oetomo, B.S.D. 2002 Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi.
Purbo, O.W. 2001. TCP / IP. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Respati Bagus. 2003. “Sistem Pelatihan jarak Jauh†Tesis Yogyakarta
Sembiring, J.H. 2002. Jaringan Komputer Berbasis Linux Jakarta : Elex Media Komputindo.
Stallings, W., 2002, “Jaringan Komputer†Jakarta : Salemba Teknika.
Taufan, Riza. 2001. “Manajemen Jaringan TCP/IP†Jakarta : Elex Media Komputindo.
Utdirartatmo, F. 2002. Mengelola Database Server MySQL Yogyakarta : Andi.
Wijaya, Hendra. 2003. Cisco Swich Jakarta : Elex Media Komputindo.
Wiryana, I.M. 2001. “Open Source Campus Agreement Pengenalan Linux†Jakatrta : Universitas Gunadarma
Wayan, 2003, “Pembelajaran Jarak Jauh†Tesis Yokyakarta
RASAKAN SENSASI BERMAIN POKER ONLINE LIVE UANG ASLI DENGAN MINIMAL DEPOSIT HANYA RP 15.000
BalasHapusHubungi kontak kami di :
WA : 081333366766
BBM : indkartu
LINE : indokartu
Atau langsung di Live chat kami di indokartu.biz
SERBA-SERBI POKER ONLINE